Bukan lagi menjadi rahasia, bahwa selama ini fasilitas air bersih di beberapa wilayah di Indonesia sangatlah memprihatinkan.
Hal ini karena selain tidak tersedianya anggaran untuk mewujudkan sebuah infrastruktur yang menyediakan air bersih yang cukup, akan tetapi banyak juga karena perencanaan yang salah kaprah dan pada akhirnya menjadi beban warganya.
Merencanakan sebuah infrastruktur penyedia air bersih harusnya menyentuh beberapa aspek, diantaranya adalah :
- Ketersediaan sumber air, hal ini harus diteliti dan disurvey guna menentukan sumber air baku yang paling memadai dan menjamin ketersediaan air dalam jangka panjang.
- Topografi wilayah, hal ini juga harus direncanakan dengan tepat, agar penyebaran suplai air dapat merata.
- Daya beli masyarakat, hal ini harus menjadi pertimbangan utama guna menentukan “sistem pengambilan air” yang paling tepat.
Saat ini bukan hal yang mustahil sebuah wilayah level DESA dapat membangun Instalasi Pompa Air Tenaga Surya dengan pola SWADAYA dan SWAKELOLA.
Program penyediaan air bersih dengan Instalasi Pompa Air Tenaga Surya ini sangat direkomendasikan dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut :
- Dengan tidak memerlukan biaya operasional harian, mingguan, atau bulanan. Maka Instalasi Pompa Air Tenaga Surya ini sangat direkomendasikan untuk wilayah desa dengan Daya Beli Masyarakat yang rendah.
- Nilai investasi yang masih terbilang tinggi, maka anggaran untuk membangun Instalasi Pompa Air Tenaga Surya dapat dialokasikan dari Anggaran Dana Desa.
- Pengelolaan instalasi air bersih ini lakukan oleh Pemerintah Desa dengan cara kelola mirip “Mini PAM”, yaitu penyaluran air bersih ke rumah warga dengan memasang meteran air dan dapat diberlakukan tarif per kubik yang relatif rendah. Hal ini untuk menciptakan rasa “adil dan merata” dan juga pihak Pemerintah Desa selaku pengelola akan mendapatkan pemasukan dana retribusi air tersebut guna proses pemeliharaan dan pengembangan.
Salah satu contoh Instalasi Pompa Air Tenaga Surya hasil swadaya/swakelola